Yang disebut tobat / taubat, artinya benar-benar menyesali perbuatan buruknya, jujur mengakui perbuatan buruknya, introspeksi diri, serta bertekad untuk memperbaiki diri serta bertanggung-jawab atas perbuatan-perbuatan buruknya sendiri yang telah pernah menyakiti, melukai, maupun merugikan pihak-pihak lainnya.
JIka Agama Buddha Bagus, Mengapa Kemudian Muncul Agama Samawi dan Menjadi Agama Minoritas?
Dunia Ini Lebih Banyak Dihuni Para Manusia PENDOSA, Pemeluk AGAMA DOSA
Question: JIka agama Buddha bagus, kenapa kemudian muncul agama-agama baru lainnya dan kini agama Buddha justru jadi agama minoritas di dunia, di Indonesia, bahkan di India sendiri?
Lawan Kata PENYESALAN ialah DOA PENGHAPUSAN DOSA
Yang Betul-Betul Menyesali Perbuatannya, ialah Mereka yang Berani untuk Bertanggung-Jawab Atas Perbuatan-Perbuatan Buruk Mereka Sendiri—Kaum KSATRIAWAN
Kaum PENGECUT, Mabuk dan Kecanduan Doa Permohonan PENGHAPUSAN
DOSA
Hanya kaum ksatriawan, yang siap-berani untuk tampil bertanggung-jawab terhadap korban-korbannya yang telah pernah ia sakiti, lukai, maupun rugikan. Bandingkan dengan sikap kaum PENGECUT bernama umat pemeluk agama samawi (islam dan kristen / nasrani) yang justru meminta pengampunan dosa alih-alih bertanggung-jawab terhadap korban-korbannya. Karenanya, yang lebih hebat ialah mereka yang memilih untuk menjadi seorang ksatriawan, bukan para PENDOSA PEMALAS PENGECUT PENJILAT PECANDU PENGHAPUSAN DOSA—semua orang sanggup menjadi PENDOSA yang MABUK PENGHAPUSAN DOSA, namun tidak semua orang sanggup dan mau menjadi seorang berjiwa ksatria (jentelmen).
Agama Samawi Bikin Kamu Jadi KORUPTOR! Jadilah Kafir Bila Kamu Masih Punya Nasionalisme & Cinta Kemanusiaan serta Bangsa
Air, secara alamiah-nya mengalir ke arah BAWAH.
Pendosa,
secara alamiah-nya akan condong memeluk agama DOSA.
Yesus memasukkan ke surga, dua penjahat (penyamun) yang turut disalib bersama yesus. Artinya, untuk apa orang-orang kristen jadi orang baik, bila jadi penyamun sekalipun tetap masuk surga hanya karena menjilat bokong yesus?
Inilah yang Disebut KORUPSI DOSA : AGAMA (Hapus) DOSA. Dimana Letak “SUCI”-nya Selain Jargon?
Izinkan kami bertanya kepada para kaum muslim yang selama ini berdelusi merasa diri mereka sebagai kaum paling superior yang merasa berhak menghakimi kaum lainnya, dimana letak “SUCI”-nya dari Kitab yang justru mempromosikan PENGHAPUSAN DOSA bagi PENDOSA berikut—kesemuanya dikutip dari Hadis Sahih Muslim:
Sekalipun Seluruh Dunia Dijajah AGAMA (HAPUS) DOSA, Saya Tetap sebagai Buddhist, Tidak Tergiur Iming-iming HAPUS DOSA
Sering kita jumpai klaim-klaim semisal : artis anu mualaf, dulu kristen lalu pindah ke muslim, atau dulu (ngakunya / KTP) Buddhist lalu pindah ke muslim / kristen, ataupun sebaliknya.
Pertanyaannya, SO WHAT gitu loh?
Agama Samawi Bikin Kamu jadi PENGECUT & PECUNDANG, Berani Berbuat (namun) Tidak Berani Bertanggung Jawab, AGAMA KORUPSI DOSA
Lempar batu, sembunyi tangan. Berani berbuat, namun tidak berani bertanggung-jawab—itu namanya PENGECUT alias PECUNDANG KEHIDUPAN.
Pernah
diberitakan, jurnalis meliput aksi persekusi yang dilakukan oleh kalangan
suporter sepakbola yang menganiaya suporter kesebelasan lainnya usai
pertandingan antar dua klub liga lokal.
Sang jurnalis kemudian diintimidasi oleh suporter yang melakukan aksi penganiayaan, bahwa jika sang jurnalis tidak menghapus rekaman video aksi mereka, maka sang jurnalis akan turut dianiaya.
Perbedaan antara AGAMA dan IDEOLOGI. Islam Bukanlah AGAMA, namun IDEOLOGI Kebencian & Haus Darah
Kita punya hak (asasi) untuk tidak diganggu, sekalipun oleh mereka yang mengatasnamakan kegiatan / ritual agama—terlebih oleh umat “AGAMA DOSA” yang justru mempromosikan PENGHAPUSAN DOSA (bagi PENDOSA, tentunya) alih-alih mengkampanyekan gaya hidup higienis dari kejahatan.
Kita
tidak perlu minta izin siapapun, untuk “TIDAK DIGANGGU”.
“TIDAK DIGANGGU”—terlebih “diganggu” oleh umat “AGAMA DOSA”—merupakan hak asasi manusia setiap individu.
Agama SAMAWI Semestinya DILARANG dan Iming-Iming HAPUS DOSA Ditetapkan sebagai Ideologi TERLARANG
Jika jadi orang jahat saja, masuk surga akibat dogma “PENGHAPUSAN / PENGAMPUNAN / PENEBUSAN DOSA” agama-agama samawi, maka buat apa berbuat baik ataupun menjadi orang baik?
Jika
jadi orang jahat saja, masuk surga berkat ideologi KORUP semacam “PENGHAPUSAN
DOSA” (abolition of sins), maka
mengapa tidak menjadi seorang PENJAHAT alias PENDOSA PECANDU “PENGHAPUSAN
DOSA”?
Pertanyaannya,
itu adalah “Agama SUCI” ataukah “Agama DOSA”?
BUNG, HANYA SEORANG PENDOSA YANG BUTUH PENGHAPUSAN DOSA!
Agama Samawi Bikin Kamu jadi JAHAT, Agama (Hapus) DOSA. Umatnya PENDOSA PECANDU PENGHAPUSAN DOSA
Bagaimanakah, cara agama samawi membuat pemeluknya menjadi JAHAT?
Dogma
paling utama dari agama-agama samawi, ialah ideologi KORUP bernama “PENGHAPUSAN
/ PENGAMPUNAN / PENEBUSAN DOSA”—bagi PENDOSA, tentunya.
Bung,
hanya seorang PENDOSA yang butuh PENGHAPUSAN DOSA (abolition of sins) atau istilah sejenis lainnya.
Untuk apa bicara panjang lebar mengenai “ini dan itu HARAM”, “ini dan itu MAKSIAT”, “ini dan itu DILARANG”, tapi ujung-ujungnya MABUK dan KECANDUAN PENGHAPUSAN DOSA.
AZAB, Buat Umat Kristen, kata Muslim. Tapi, Bencana Alam bagi Sang Muslim, adalah COBAAN Tuhan. Standar Ganda umat Muslim
Agamais, namun semakin agamais justru kian tidak bermoral. Agamais tidak identik dengan moralis maupun humanis.
Saat
terjadi bencana alam kebakaran hebat di negara Barat, para Muslim yang berdemo
di Kedutaan Besar Amerika Serikat berkata lantang kepada jurnalis suatu media
yang meliput : “Itu adalah AZAB bagi
kafir!”
Namun, sang muslim lupa untuk bercermin : apakah negerinya sendiri, setiap tahunnya kekurangan musibah dan bencana alam?
Alkitab dan PRANK, Pinang Dibelah Dua. Iman yang Dibangun Diatas KEPALSUAN, Misi Misionaris Kristen / Nasrani, Iman yang BOBROK
Agama Kristiani, dibangun dari segala KEPALSUAN—alias “TIDAK OTENTIK”, dibuat-buat, mengada-ngada, kebohongan, dusta, ketidakbenaran, dan PALSU.
- Roma 3:7 Tetapi
jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa
aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
- Paulus mengabarkan Yesus dengan kepalsuan : Filipi
1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab
bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun
dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap
bersukacita,
- Ajaran Paulus bukan dari Tuhan : II Korintus 11:17
Apa yang aku katakan, aku
mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan,
melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh
bermegah.
- Membenarkan penipuan dan kelicikan untuk
kepentingan hegemoni agama Kristen : Korintus 12:16 Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi
dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya. [Corinthians 12:16 But be it so, I did not
burden you: nevertheless, being crafty, I caught you with guile.]
Itu merupakan “Kitab SUCI” ataukah “Kitab DOSA”?
Manusia Pertama yang Diciptakan Tuhan, OMONG KOSONG Umat Kristen, Tetap Saja Kristen PEMALAS dan PENGECUT
Ajaran dan pemikiran umat kristiani begitu dangkal. Pertanyaan-pertanyaan dan pemikiran mereka ialah sebatas TETEK-BENGEK penuh OMONG KOSONG, yang tidak ada sangkut-paut ataupun kaitannya dengan kesucian, cara hidup baik dan mulia, menghindari perbuatan jahat yang tercela, maupun praktik latihan “pengendalian diri” (self-control).
Itu
wajar, mengingat umat kristen merupakan PENDOSA PENJILAT PECANDU “PENEBUSAN
DOSA”.
Bung, hanya seorang PENDOSA yang butuh iming-iming korup semacam “PENGAMPUNAN / PENEBUSAN DOSA” (abolition of sins).
Kiat Mengatasi dan Melampaui RASA TAKUT dengan Objek Perenungan Berupa Dhamma, SELF-HELP
Ada yang tahu, arti makna “NASIONALIS”?
“Nasionalis”,
bukan bermakna menjadi pendukung kesebelasan tim nasional saat Piala Dunia,
juga bukan menjadi “polisi moral” yang sibuk mengutuk dan menghakimi bangsa
lain—itu “nasionalis” yang sempit, dangkal, bila tidak dapat disebut sebagai “picik”.
“Nasionalis”
bermakna : tidak menyakiti, tidak merugikan, dan tidak melukai sesama anak
bangsa.
Sanggupkah Anda?
Yesus Bukan Orang Baik, justru Kejam dan Intoleran, Ada Buktinya
Ada yang mengatakan, jika ada yang memberikan ia bingkisan berupa makanan dan minuman, namun didalamnya terdapat minuman bersoda, maka ia tidak akan mengonsumsinya, juga tidak akan memberikannya kepada orang lain agar tidak ada siapapun yang rusak kesehatannya akibat minuman bersoda.
Kita
tahu, minuman bersoda mengandung asam sulfat yang tidak baik bagi kesehatan, yang
konon dapat mengakibatkan pengeroposan tulang, hingga masalah pemanis buatan.
Namun ada pihak lain yang kemudian menimpali, bahwa membuang bingkisan pemberian orang lain, adalah perbuatan tercela.
PERSONA (Topeng) Vs. OTENTIK (Wajah Asli), Kiat Menjadi Pribadi yang OTENTIK
“Persona” (Bahasa Latin), artinya “topeng”. Lawan katanya, ialah “Otentik”, alias asli apa-adanya, transparan, tidak artifisial.
Untuk berbuat jahat, seseorang
tidak butuh diajari bagaimana menjadi penjahat ataupun cara berbuat jahat.
Aliran air, secara alamiahnya bergerak menuju ke arah bawah. Sebaliknya,
berbuat bajik, perlu dipelajari, diteladani, dan/atau diajarkan.
Ada banyak keuntungan, bila Anda bersikap “OTENTIK”. Mengapa?
Betapa Konyol & Lucunya Umat Kristen Ketika Makan, Berdoa Sebelum Makan Nasi maupun Makan ORANG
Anda pasti pernah mengalami, kejadian dimana Anda makan satu meja dengan orang nasrani / kristiani. Mereka, dengan sok “agamais” berdoa sebelum makan.
“Oh, Tuhan Kristus, terimakasih atas makanan pemberian-Mu. Terimakasih
anu dan anu.”
Sementara
kita selaku NONkristen, apakah merasa “minder” ataupun “rendah diri”, karena di
agama saya tidak ada ritual semacam itu, makan ya makan saja?
Alih-alih merasa “rendah diri”, kita justru patut merasa geli dan lucu melihat tingkah orang-orang kristen ini.
Agama yang Meng-OBRAL Surga, Agama SAMPAH BERACUN. Hanya PENDOSA yang Butuh PENGHAPUSAN DOSA
Pernah suatu hari seorang muslim mencoba berdebat, ketika saya katakan bahwa selama ini di Indonesia, sesama muslim saling menyakiti, saling melukai, saling merugikan, dan saling menipu sesama muslim.
Sehingga, untuk apa
juga kaum muslim sibuk mengurusi, menggurui, serta menghakimi umat beragama
lain maupun negara lain?
Sang muslim kemudian
mendebat, bahwa di negara-negara mayoritas pemeluk Agama Buddha, penghuni
penjaranya ialah narapidana yang beragama Buddha.
Berikut jawaban saya, membuat sang muslim yang semula begitu senang berdebat menjadi merasa malu sendiri:
Cara Orang Bodoh Memiskinkan Dirinya Sendiri Vs. Cara Orang Cerdas Memperkaya Dirinya Sendiri
Orang dungu, disebut dungu, karena mereka mengatasnamakan kemiskinan, lalu berbuat kejahatan untuk mengatasi kemiskinan mereka—sebuah solusi yang “delusif”.
Itulah, yang disebut “kerja bodoh”.
Semisal, supir angkutan umum, mengatas-namakan “kejar setoran”, lalu
memperlakukan penumpang seperti seekor sapi, dimana penumpang belum duduk di
kursi atau belum benar-benar turun namun sang supir sudah “tancap gas”, tidak
menghargai keselamatan penumpang.
Berkebalikan dengan itu, orang cerdas, disebut cerdas, karena mereka mengatasi kesulitan ekonomi dengan cara menanam benih-benih Karma Baik. Kemiskinan sekalipun, bukan menjadi alasan bagi mereka untuk menyakiti, merugikan, ataupun melukai orang lain.
Agama SUNAT KEPALA : Buang Jauh-Jauh Otak Anda, Berpikir Kritis adalah HARAM, Dogma Dipercaya dan Diyakini, PATUH MEMBUTA
Makna harafiah “Islam”, artinya “PATUH SECARA MUTLAK”.
Artinya, Anda telah
murtad bila menjadi seorang “muslim yang moderat”, yang tidak patuh menjalankan
perintah Allah lewat “sunnah nabi” berikut:
“Saya diperintahkan untuk memerangi
manusia hingga mereka mengucapkan ‘TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN BAHWA
MUHAMMAD RASUL ALLAH’, menghadap kiblat kami, memakan sembelihan kami, dan melakukan
shalat dengan kami. Apabila mereka melakukan hal tersebut, niscaya kami
diharamkan MENUMPAHKAN DARAH dan MERAMPAS HARTA mereka.” [Hadist Tirmidzi No.
2533]
Menurut Anda, otak
terletak / berada di kepala, ataukah di “otot”?
Sejak kapan pula,
“otot” memiliki “otak”?
Namun mengapa ajaran agama berikut, justru dikit-dikit “main otot”, seolah-olah menyelesaikan setiap masalah dengan kekerasan fisik dan pembunuhan sebagai misi misionarisnya.
Nasib Seorang ATHEIS, Keluar Mulut Harimau namun Masuk Mulut Buaya, Arogansi Pemeluk NIHILISME
Umat Agama Samawi yang menjadi Ateis, atau sebaliknya, Ateis menjadi pemeluk Agama samawi, ibarat Keluar Mulut Harimau namun Masuk Mulut Buaya.
Itulah
vonis atas nasib hidup mereka.
Dengan
memilih menjadi negara “NON Blok”, artinya “Blok” itu sendiri, yakni “NON
Blok”.
Sama
halnya, Atheis juga adalah “Agama” itu sendiri, yakni “Agama Atheis”.
Terdapat
dua kutub ekstrem agama yang terdapat di dunia ini, yakni “agama Samawi” dan
“agama Atheis”.
Yang
satu ialah pandangan ekstrem seperti “segala sesuatunya karena Tuhan”
(theisme), sementara yang berseberangan dengannya ialah “segala sesuatunya
berangkat dari kenihilan alias tanpa ada sebab yang mendahului” (nihilisme).
Nihilisme, merupakan bahasa lain dari Atheis/Ateis.
LOGIKA KORUP dan KORUPSI LOGIKA Agama-Agama Samawi
Akal Sakit Milik Orang Sakit, LOGIKA ORANG SAKIT
Terdapat sebuah seni berdebat, dimana ketika kita berhadapan dengan pihak-pihak yang mencoba mendebat kita, kita memakai cara berpikir dan logika pihak tersebut itu sendiri—alias melawan mereka dengan logika milik mereka sendiri. Dalam kesempatan ini, Anda akan belajar seni berdebat tersebut, sekaligus mencerahkan pandangan Anda sendiri.
Tuhan Agama Islam Membenci dan Bermusuhan Melawan Tuhan Yahudi maupun Tuhan Nasrani, PERANG ANTAR TUHAN & UMAT
Apakah
Semua Agama, Tuhan-nya Sama? Tuhan Agama DOSA Vs. Tuhan Agama SUCI, Jelas Beda
dan Tidak Serupa
Ada yang
menyatakan, bahwa Tuhan semua agama adalah sama, satu Tuhannya.
Itu, namanya “berkelit”—alias mencoba memungkiri fakta realita, entah karena dungu tidak pernah membaca dogma-dogma dalam kitab masing-masing agama samawi, atau karena defensif ketika diserang karena status yang bersangkutan adalah NONmuslim atau sebaliknya, NONkristen.
Sungguh Kasihan, Tuhan yang Butuh Dibela oleh Manusia
Yang Selama Ini Menista Tuhan, adalah Umat Agama Samawi Itu Sendiri
Dengan menjadi seorang Kristen, artinya Anda
menjadi seorang NONmuslim.
Dengan menjadi seorang Muslim, artinya Anda
menjadi seorang NONkristen.
Dengan menjadi seorang Sunni, artinya Anda
menjadi seorang NONsyiah.
Dengan menjadi seorang Syiah, artinya Anda
menjadi seorang NONsunni.
Artinya, tidak ada seorang pun, di dunia ini,
yang bukan merupakan seorang NON.
Apabila ada diantara Anda yang mengklaim bukan sebagai seorang NON, maka apa agama yang Anda anut dan peluk, dan Tuhan versi manakah yang Anda sembah?
Perbuatan Baik yang dapat Dipetik Langsung Manfaatnya Dikehidupan Sekarang
Buah dari Memberi yang Terlihat secara Langsung
Question: Apakah menanam karma baik, buahnya hanya dapat dipetik pada kehidupan mendatang setelah kita meninggal dunia dan terlahir kembali, tanpa dapat secara aktual membantu meningkatkan taraf hidup kita disaat kini juga?
EQ artinya Tahu Batas, Sadar Batasan, dan Mampu Membatasi Diri
EQ Tidak Ada Kaitannya dengan Intovert maupun Ekstrovert
Question: Apakah yang dimaksud dengan EQ (kecerdasan emosional, emotional quotient), artinya pandai menyusun siasat dan licik dalam memanipulasi maupun mengeksploitasi orang lain tanpa orang lain tersebut menyadarinya?
SIMPLE IS BEAUTIFUL, Keindahan Dibalik Kesederhanaan dan Hidup Bersahaja
Semakin Banyak Kepemilikan, Semakin Terbuka Potensi Kerentanan Terluka dan Menderita
Memiliki sesuatu untuk bertahan hidup dan melangsungkan kehidupan, adalah hal yang positif karena produktif. Namun telah ternyata, tidak sedikit diantara kita yang seakan-akan “hidup untuk memiliki dan mengejar banyak kepemilikan”. Kita memang bebas memilih tujuan hidup kita. Akan tetapi memilih untuk terjerat oleh obsesi kita yang tidak pernah akan terpuaskan, sejatinya membuka pintu derita untuk diri kita sendiri. Berikut psikologi dasar seorang manusia, yang dapat Anda periksa kebenaran dan relevansinya dengan masing-masing dari pribadi kita sendiri : manusia selalu mendambakan segala sesuatunya yang tidak ia miliki, dan disaat bersamaan kurang menghargai terhadap apa yang telah ia miliki. Itulah sebabnya, obsesi tidak mengenal kata “akhir”, namun selalu “What next?”.
Sependek dan Sedangkal apakah IQ, EQ, maupun SQ Umat Kristiani / Nasrani?
PENEBUSAN DOSA, Ibarat “Minta Maaf Terlebih Dahulu, Sebelum Kemudian Berbuat Dosa / Jahat”
Dampak Fatal Dibalik Keyakinan yang Dibangun Diatas
Pilar Rapuh Bernama DELUSI DIRI
Question: Selama ini umat nasrani bersikap seolah-olah kaum mereka paling superior, memiliki SQ setinggi langit, menjadi “polisi moral” yang berhak menghakimi pihak lainnya, merendahkan martabat maupun harkat kaum lain, meng-haram dan meng-kafir-kan golongan lain, ini itu disebut “haram” ataupun “halal”, berbicara besar perihal surga, neraka, Tuhan, dan ayat-ayat Kitab. Namun benarkah demikian, ataukah kesemua itu justru mencerminkan hal sebaliknya?
Ketika Agama Samawi Menguasai Seluruh Pikiran Penduduk Dunia : BERBONDONG-BONDONG PRODUKSI DOSA SEMBARI BERDELUSI YAKIN MASUK SURGA
Agama Samawi, BERKAH ataukah PETAKA bagi Dunia, Semesta, dan Kemanusiaan?
Question: Apa yang akan terjadi, bila seluruh penduduk dunia ini beragama samawi?
Kesuksesan adalah Urusan KERJA KERAS ataukah Faktor KEBERUNTUNGAN?
Yang Selamat dan Menang, adalah Orang yang BERUNTUNG
Bagaimana Cara Menciptakan KEBERUNTUNGAN, Itulah Pertanyaan
Besarnya
Question: Bila orang zaman dulu, memandang bahwa kesuksesan adalah urusan “kerja keras”. Sekarang banyak berkembang pendapat bahwa untuk bisa sukses dan selamat ditengah persaingan dan kompetisi maupun keadaan ekonomi yang tidak sedang baik-baik saja, maka kita harus “kerja cerdas”. Sebenarnya maksudnya apa, yang dimaksud dengan “kerja cerdas” ini?
Kiat HIDUP SEDERHANA : Hidup secara Sederhana sebagai Momen Latihan Diri
Menyederhanakan Keingingan dan Obsesi, Hidup secara Sederhana menjadi Niscaya
Hidup secara sederhana, bukanlah tabu ataupun memalukan. Justru ketika kita mampu hidup secara sederhana, merupakan “seni hidup” itu sendiri. Ketika ekonomi global dan lokal mengalami fenomena riak-riak resesi, maka kita tidak perlu terobsesi mengutuk “gelap-gelitanya” keadaan ekonomi, akan tetapi mulai menghidupkan lampu pelita dengan berlatih hidup secara sederhana. Ditengah resesi ekonomi, mampu hidup secara sederhana merupakan adaptasi terbaik yang dapat kita lakukan, sebuah penyesuaian diri dalam rangka “survival of the fittest”. Semua orang mampu bergaya hidup mewah, ketika dirinya mengalami kemakmuran keuangan finansial. Namun, tidak semua orang sanggup untuk hidup secara sederhana ketika keadaan keuangannya mengalami kontraksi dan kejatuhan. Karenanya, hidup secara sederhana adalah “seni” itu sendiri. Tidak ada yang lebih menakutkan, ketika seseorang mengalami penurunan strata sosial, dari jutawan manjadi orang miskin. Sebaliknya, orang sederhana siap dalam setiap keadaan, apapun kondisi dan situasinya.
Perhatikan Bibit, Bebet, dan Bobot, Jangan Sembarangan Memberi Agar Tidak Menyesal
Bobot dalam Perspektif Buddhisme, Memberi secara Selektif
Question: Agama Buddha selalu mengajarkan kebaikan dengan cara memberi sesuatu kepada orang lain dalam setiap kesempatan. Namun apakah artinya, harus memberikan sesuatu secara tanpa pandang bulu dan secara membuta begitu saja?
Ikhtiar Menurut AGAMA DOSA : Sikapi DOSA dengan Cara Ritual HAPUS DOSA
Makna Ikhtiar dalam Perspektif Agama Samawi
Question: Sering kita dengar orang menyebut-nyebut istilah “ikhtiar”. Sebenarnya hewan atau makanan apakah itu “ikhtiar”?
Mengapa Masyarakat Agamais di Indonesia, justru Tidak Takut Berbuat Dosa? Ini Penjelasannya
Dosa dan Maksiat Disebut HARAM, namun Penghapusan Dosa Disebut HALAL dan Dijadikan HALAL LIFESTYLE
Question: Mengapa sampai-sampai ada seorang muslim, yang mengatakan atau membuat pengakuan secara terbuka bahwa tidak ada yang ditakutkan oleh para muslim, sekalipun itu mencuri ataupun berjudi, kecuali terhadap “babi”? Bahkan ada muslim lain yang menimpali, meskipun untuk sekadar guyonan, bahwa bila “babi”-nya di-“sunat”, maka akan menjadi “halal” juga. [Dikutip dari Radio Elshinta FM 90 Jakarta, tanggal 10 Oktober 2024]
Sebuah Puisi Sederhana Mengenai JATI DIRI
Bila Anda memang seorang nasionalis,
Maka Anda tidak akan merampas
hak-hak sesama anak bangsa.
Bila Anda mengaku sebagai seseorang
berjiwa ksatria,
Maka Anda siap dan berani
untuk bertanggung-jawab atas perbuatan Anda sendiri.
Bila Anda memandang diri Anda
sebagai seseorang yang beradab,
Maka Anda haruslah mampu menghargai kebaikan hati orang lain.
Seni Tidak Kikir terhadap Diri Kita Sendiri
Seni Mengubah Petaka, menjadi Berkah
Penulis adalah pribadi yang sangat berhemat dalam hal pengeluaran keuangan. Sukar untuk menjumpai dan menemukan pria yang lebih hemat daripada penulis. Mungkin sebagian besar kalangan akan menilai bahwa penulis sedang “menyiksa diri sendiri” lewat gaya hidup penuh kesederhanaan dan kebersahajaan demikian. Namun, kemudian timbul inspirasi di benak penulis, bagaimana cara mengubah “petaka” demikian, menjadi sebentuk “berkah”? Kabar baiknya, ada seninya sebagai solusi efektif, dan akan penulis ulas secara lugas dalam kesempatan kali ini. Sebagai contoh sederhana, ketika penulis secara irasional begitu pemalas untuk melakukan sesuatu tugas tertentu, maka penulis menyusun suatu strategi manajemen diri, berupa menetapkan ataupun membuat ketetapan dalam hati, bahwa jika prosesnya betul-betul penulis jalani, maka penulis akan memberikan hadiah kepada diri penulis sendiri. Dengan begitu, penulis tidak akan berfokus pada sukarnya proses yang akan dilalui, namun berfokus pada hadiah yang berpotensi akan penulis dapatkan—meski yang akan memberikan hadiah ialah diri penulis sendiri.
Modifikasi Cuara adalah HALAL LIFESTYLE ataukah MURTAD LIFESTYLE
Inkonsistensi dan Kerancuan Umat Agama Samawi, penuh STANDAR GANDA
Kita tahu, bahwa umat muslim paling suka memposisikan dirinya sebagai Tuhan, dengan membuat “ini itu adalah haram”. Namun, gaibnya, mengapa tiada muslim yang selama ini merasa paling tahu dan paling mengenal Tuhan, tidak pernah membuat “fatwa haram” terhadap operasi tumor / kanker, asuransi jiwa / kecelakaan, maupun modifikasi cuaca, sekalipun jelas-jelas kesemua itu sifatnya ialah melawan kehendak Tuhan? Tuhan memberikan kanker / tumor ganas sekalipun, itu adalah rencana, kuasa, serta kehendak Tuhan, maka mengapa si muslim justru pergi ke dokter untuk dioperasi agar kanker / tumor ganasnya tersebut diangkat serta diterapi kemoterapi?
Abusing Yourself, Menyalahgunakan Diri Sendiri
When you or someone abuses another person,
That is called abusing one’s own power.
When you or someone steals another person’s belongings,
That is called abusing one’s own hands.
Poem about the Fool Who is Proud of His Own Stupidity. Puisi mengenai si Konyol yang Bangga terhadap Kebodohannya Sendiri
There are some members of our society,
Who are so ridiculously proud of being an alcoholic,
And feel proud of being someone who is drunk, as if it were cool and funny.
There are some members of our society,
Who are so ridiculously proud of being a tobacco addict,
And feel so proud of being attached and enslaved by it, being a slave to tobacco.
Jangan Bersikap Seolah olah Tidak Bisa Hidup Tanpa Berbuat Dosa
Jangan bersikap seolah-olah
tidak bisa hidup tanpa mengonsumsi zat-zat yang memabukkan dan melemahkan
kesadaran,
Sekalipun banyak buktinya
mereka yang bisa bertahan hidup dan melanjutkan hidup tanpa zat-zat memabukkan
yang melemahkan kesadaran.
Jangan bersikap seolah-olah
tidak bisa menemukan kebahagiaan hidup tanpa merampas kebahagiaan orang lain,
Mereka yang kreatif tidak pernah merampas kebahagiaan orang lain untuk menjadi berbahagia.