When you or someone abuses another person,
That is called abusing one’s own power.
When you or someone steals another person’s belongings,
That is called abusing one’s own hands.
Mengungkap dan Memberdayakan Diri dengan Kekuatan Dibalik Tulisan & Karya Tulis. Membedah, Memetakan, dan Membangun Pikiran Lewat Kekuatan Kata serta Tulisan yang Menggugah serta Tidak Mainstream, Mereformasi Pikiran dan Daya Perspektif, SENITULIS.COM
When you or someone abuses another person,
That is called abusing one’s own power.
When you or someone steals another person’s belongings,
That is called abusing one’s own hands.
There are some members of our society,
Who are so ridiculously proud of being an alcoholic,
And feel proud of being someone who is drunk, as if it were cool and funny.
There are some members of our society,
Who are so ridiculously proud of being a tobacco addict,
And feel so proud of being attached and enslaved by it, being a slave to tobacco.
Jangan bersikap seolah-olah
tidak bisa hidup tanpa mengonsumsi zat-zat yang memabukkan dan melemahkan
kesadaran,
Sekalipun banyak buktinya
mereka yang bisa bertahan hidup dan melanjutkan hidup tanpa zat-zat memabukkan
yang melemahkan kesadaran.
Jangan bersikap seolah-olah
tidak bisa menemukan kebahagiaan hidup tanpa merampas kebahagiaan orang lain,
Mereka yang kreatif tidak pernah merampas kebahagiaan orang lain untuk menjadi berbahagia.
HAPPY ENDING, Jauh Panggang dari Api dengan Realita Dunia Dibawah Kendali Tuhan : Kesenjangan Ekonomi, Mafia Tanah dan Hukum, Pejabat Korup, serta Pelaku Usaha Kartel Harga Dibiarkan Merajalela, Dipelihara, serta Berkeliaran Mencari Warga yang Lemah sebagai Mangsa Empuk
Tuhan Ibarat Profesor LING-LUNG, Terus Mencobai Manusia
Sekalipun Umur Umat Manusia Sudah Setua Usia Planet Bumi
Saat ulasan ini ditulis, terdapat sebuah Chinese Drama berjudul “FORTUNE WRITER” yang rilis pada tahun 2024. Kisahnya cukup menarik bila tidak bisa dibilang tidak lazimnya kisah-kisah drama mainstream, tokoh utamanya justru ialah tokoh antagonis yang jahat, sehingga jalannya alur cerita menggunakan persepsi dan perspektif sang tokoh antagonis yang “evil and venom”. Tuhan bagaikan sedang bercanda, bermain-main dan menjadikan lelucon nasib umat manusia, semua manusia dijadikan “pion” demi merealisasikan “naskah kisah” ciptaan Tuhan yang sedang bereksperimen-ria sehingga manusia ibarat kelinci percobaan. Ada yang dibuat berperan menjadi manusia jahat lengkap dengan sifat jahatnya, ada juga tokoh baik yang menjadi pahlawan, namun lebih banyak manusia-manusia yang lemah dan kurang tampan sekadar menjadi tokoh figuran semata.