Jangan Bersikap Seolah olah Tidak Bisa Hidup Tanpa Berbuat Dosa

HERY SHIETRA, Jangan Bersikap Seolah olah Tidak Bisa Hidup Tanpa Berbuat Dosa 

Jangan bersikap seolah-olah tidak bisa hidup tanpa mengonsumsi zat-zat yang memabukkan dan melemahkan kesadaran,

Sekalipun banyak buktinya mereka yang bisa bertahan hidup dan melanjutkan hidup tanpa zat-zat memabukkan yang melemahkan kesadaran.

Jangan bersikap seolah-olah tidak bisa menemukan kebahagiaan hidup tanpa merampas kebahagiaan orang lain,

Mereka yang kreatif tidak pernah merampas kebahagiaan orang lain untuk menjadi berbahagia.

Jangan bersikap seolah-olah hanya Anda seorang yang merasakan derita kehdupan,

Orang lain pun merasakan derita kehidupan namun masih mampu tersenyum dan hidup dalam kebajikan.

Jangan bersikap seolah-olah Anda bukanlah penjahat hanya karena kejahatan Anda dilakukan secara tersembunyi,

Kelak Anda pun akan dijahati oleh penjahat-penjahat yang tersembunyi dan pandai menyembunyikan kejahatannya.

Jangan bersikap seolah-olah Anda sedang beruntung karena berhasil berbuat kejahatan,

Bagaikan orang buta dan si dungu yang sedang membawa dirinya sendiri mendekat menuju alam neraka.

Jangan bersikap seolah-olah mengakui kesalahan dan bertanggung-jawab artinya kiamat bagi hidup Anda,

Jelas-jelas bersalah namun masih juga berkelit dan ditambah sikap yang tidak berani bertanggung-jawab barulah kiamat bagi diri Anda di alam baka.

Jangan bersikap seolah-olah hanya Anda yang berhak untuk memohon “penghapusan dosa”,

Orang lain pun berhak menampar wajah Anda lalu memohon “penghapusan dosa” kepada Tuhan.

Jangan bersikap seolah-olah Tuhan lebih pro terhadap pendosa yang pandai menyembah dan memuji,

Semua orang sanggup menjadi penyembah dan penjilat namun tidak semua orang mampu dan mau hidup higienis dari dosa.

Jangan bersikap seolah-olah Anda tidak bisa hidup tanpa menikah dan beranak-pinak,

Tidak sedikit mereka yang menikah dan beranak-pinak namun tetap saja hidup sebatang kara disaat tua dan meninggal dunia dengan hanya membawa dirinya sendiri.

Jangan bersikap seolah-olah tidak bisa hidup tanpa korupsi,

Mereka yang hebat ialah yang mampu memberikan dan melepaskan.

Jangan bersikap seolah-olah tidak bisa hidup tanpa berkata bohong,

Tuhan pun sadar akan Anda bohongi.

Jangan bersikap seolah-olah tidak bisa hidup tanpa memakan orang lain,

Orang yang lebih kuat dari Anda kelak yang akan memangsa Anda.

Jangan bersikap seolah-olah aurat hanya berhubungan dengan tubuh,

Berbuat jahat yang melukai, merugikan, ataupun menyakiti individu lainnya merupakan aurat terbesar.

Jangan bersikap seolah-olah Anda terjamin masuk surga sekalipun menjadi pecandu ideologi “penghapusan dosa”,

Tong sampah bagi para kalangan pendosa yang bernama “surga”.

Jangan bersikap seolah-olah dosa yang paling terkotor dan tercela,

Ideologi korup bernama “penghapusan dosa” merupakan racun dari segala racun yang paling merusak peradaban.

Jangan bersikap seolah-olah yang dinamakan sebagai “surga” sudah pasti adalah “surga”,

Tong sampah yang diberi merek ataupun istilah “surga” pun tetap hanyalah tong sampah bagi para manusia sampah.

Jangan bersikap seolah-olah tidak bisa hidup tanpa menggunakan cara-cara kekerasan fisik untuk menyelesaikan setiap masalah,

Itu pertanda otak dan peradaban Anda masih peninggalan zaman purbakala ala manusia zaman batu.

Jangan bersikap seolah-olah tidak bisa hidup tanpa kemewahan duniawi,

Para pengusaha pemilik korporasi raksasa pun merasa belum cukup memiliki kekayaan dan kemewahan.

Jangan bersikap seolah-olah segala nafsu dan keinginan dari dalam diri harus dituruti dan diikuti,

Yang hebat ialah yang mampu melakukan SELF-CONTROL, kendali diri.

Jangan bersikap seolah-olah tidak menjadi nomor 1 artinya Anda bukan siapa-siapa dan sudah tamat,

Mampu mencintai diri sendiri apa adanya adalah kebahagiaan itu sendiri.

Jangan bersikap seolah-olah mampu mencurangi kehidupan,

Kehidupan yang kelak akan mencurangi Anda.

Jangan bersikap seolah-olah IQ adalah sampah,

Kejahatan terjadi justru karena kurangnya IQ.

Jangan bersikap seolah-olah IQ bukanlah segala-galanya,

Pilar penopang EQ maupun SQ justru adalah tingkat IQ seseorang dimana segala-galanya senyatanya butuh IQ.

Jangan bersikap seolah-olah hidup dan kerja KERAS adalah segala-galanya,

Anda akan tersingkir menghadapi mereka yang hidup dan bekerja secara CERDAS.

Jangan bersikap seolah-olah tidak bisa melanjutkan hidup tanpa melampiaskan dan membalas dendam,

Cara membalas dendam terbaik ialah dengan tetap hidup dan menjalani kehidupan kita dengan baik.

Jangan bersikap seolah-olah kita butuh kasih sayang orang lain,

Mereka yang berbahagia ialah yang mampu SELF-RESPECT dan mengasihi dirinya sendiri.

© Hak Cipta HERY SHIETRA.