(DROP DOWN MENU)

Sebuah Puisi Sederhana Mengenai JATI DIRI

HERY SHIETRA, Sebuah Puisi Sederhana Mengenai JATI DIRI

Bila Anda memang seorang nasionalis,

Maka Anda tidak akan merampas hak-hak sesama anak bangsa.

Bila Anda mengaku sebagai seseorang berjiwa ksatria,

Maka Anda siap dan berani untuk bertanggung-jawab atas perbuatan Anda sendiri.

Bila Anda memandang diri Anda sebagai seseorang yang beradab,

Maka Anda haruslah mampu menghargai kebaikan hati orang lain.

Bila Anda mengklaim diri Anda sebagai seorang manusia yang mengenal dan percaya pada Tuhan,

Maka semestinya Anda takut berbuat dosa.

Bila Anda merasa diri Anda adalah seseorang yang berlatih di jalan kesucian,

Maka Anda semestinya anti terhadap ideologi penghapusan dosa.

Bila Anda memang seseorang yang cinta damai,

Maka Anda tidak akan menggunakan cara-cara kekerasan fisik untuk menyelesaikan setiap masalah.

Bila Anda mengaku sebagai seorang manusia,

Maka Anda tidak akan menyakiti, melukai, ataupun merugian sesama manusia lainnya.

Bila Anda memandang diri Anda sebagai seseorang yang cinta bangsa,

Maka Anda tidak akan mengambil subsidi dari pemerintah yang dialokasikan untuk warga yang betul-betul tidak mampu secara ekonomi.

Bila Anda mengklaim diri Anda sebagai seseorang yang jantan,

Maka Anda harus bersedia ikut aturan main.

Bila Anda merasa diri Anda adalah seseorang warga yang baik,

Maka Anda haruslah patuh terhadap hukum, tanpa meminta diistimewakan ataupun dikecualikan.

Bila Anda memang seorang yang dapat diandalkan,

Maka apapun konsekuensinya, Anda tidak akan pernah berkata dusta.

Bila Anda mengaku sebagai seorang yang dapat dipercaya,

Maka Anda tidak akan pernah ingkar janji, dan menepati setiap ucapan yang keluar dari mulut Anda.

Bila Anda memandang diri Anda sebagai seorang umat yang baik,

Maka Anda tidak berpatokan pada apa yang masuk ke dalam mulut Anda, namun ucapan apa yang keluar dari mulut Anda.

Bila Anda mengklaim diri Anda sebagai seorang ayah dan kepala keluarga,

Maka Anda harus bersikap selayaknya seorang ayah dan kepala keluarga.

Bila Anda merasa diri Anda adalah seorang ibu,

Maka Anda bersikap selayaknya seorang ibu.

Bila Anda memang seorang guru,

Maka Anda tidak akan melanggar sumpah jabatan Anda sebagai seorang pendidik dan pemberi teladan.

Bila Anda mengaku sebagai seorang pemimpin,

Maka Anda harus mengambil lebih banyak tanggung-jawab.

Bila Anda memandang diri Anda sebagai seorang pelayan publik,

Maka Anda harus melayani, bukan meminta dilayani.

Bila Anda mengklaim diri Anda sebagai seorang pemberi kerja,

Maka Anda harus memberikan penghidupan kepada karyawan Anda, bukan sebaliknya merampas nasi dari piring pegawai Anda sendiri.

Bila Anda merasa diri Anda adalah seseorang yang terjamin masuk alam surgawi setelah kematian,

Maka Anda harus mampu berempati dan bersimpatik terhadap orang lain, terlebih akibat kesengajaan maupun lalai mengakibatkan orang lain mengalami kecelakaan.

Bila Anda memang seseorang yang terlatih,

Maka Anda akan berjuang dalam jalan latihan pengendalian diri yang ketat.

Bila Anda mengaku sebagai seorang pekerja keras,

Maka Anda seharusnya mulai belajar untuk bekerja secara cerdas.

Bila Anda memandang diri Anda sebagai seorang pembelajar,

Maka Anda harus mau mengakui kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut tanpa pernah mengulangi kekeliruan yang serupa dikemudian hari.

Bila Anda mengklaim diri Anda sebagai seorang patriot,

Maka Anda mengorbankan diri sendiri, alih-alih mengorbankan orang lain.

Bila Anda merasa diri Anda adalah seseorang yang mencintai keluarga Anda,

Maka Anda tidak akan memberi makan anggota keluarga Anda dengan uang hasil dari korupsi ataupun tindakan ilegal.

Bila Anda memang seseorang yang terpelajar,

Maka Anda tidak akan menyalahkan maupun membenarkan orang lain tanpa dasar.

Bila Anda mengaku sebagai seseorang yang berpendidikan,

Maka Anda semestinya mampu mencari nafkah maupun kebahagiaan tanpa merugikan pihak manapun.

Bila Anda memandang diri Anda sebagai seorang yang memiliki akal dan budi,

Maka Anda sebaiknya memiliki pengendalian diri dan mengawasi perilaku diri Anda sendiri.

Bila Anda mengklaim diri Anda sebagai seseorang yang manusiawi,

Maka Anda harus tahu batasan terhadap segala sesuatunya.

Bila Anda merasa diri Anda adalah seseorang yang berintegritas,

Maka Anda tidak akan pernah memutar-balik fakta, terlebih melakukan fitnah terhadap orang lain.

Bila Anda memang seorang pecinta alam,

Maka semestinya Anda mampu hidup secara sederhana dan bersahaja.

Bila Anda mengaku sebagai seorang pria,

Maka Anda hanya akan menantang bertarung secara “satu lawan satu dan bertangan kosong”, alih-alih melakukan keroyokan maupun memakai senjata tajam.

Bila Anda memandang diri Anda sebagai seorang wanita,

Maka Anda seharusnya tidak menyalah-gunakan status Anda sebagai seorang wanita untuk mengeksploitasi kalangan pria.

Bila Anda mengklaim diri Anda sebagai seorang aktivis,

Maka Anda harus mulai berhenti melontarkan “omong kosong”.

Bila Anda merasa diri Anda adalah seseorang yang waras,

Maka Anda semestinya tidak menyerupai manusia sampah yang beracun.

Bila Anda memang seseorang yang tampan / cantik,

Maka semestinya Anda tidak akan pernah menjadi tua, berkeriput, dan berambut putih.

Bila Anda mengaku sebagai seorang yang rendah hati,

Maka Anda mulai menghentikan segala bentuk keangkuhan, baik yang secara tersurat maupun secara terselubung.

Bila Anda memandang diri Anda sebagai seorang anggota keluarga,

Maka Anda perlu mulai berhenti memperlakukan sanak=keluarga Anda sebagai seorang pembantu rumah tangga.

Bila Anda mengklaim diri Anda sebagai seseorang yang cerdas,

Maka Anda semestinya paham bahwa mereka yang betul-betul jenius sudah cukup kreatif untuk mencari kebahagiaan hidup mereka sendiri tanpa perlu merampas kebahagiaan orang lain.

Bila Anda merasa diri Anda adalah seseorang yang budiman,

Maka Anda perlu mulai menghentikan kebiasaan Anda dalam membawa-bawa ataupun mencatut nama Tuhan sebagai pembenaran atau justifikasi diri.

Bila Anda memang bukan seorang psikopat,

Maka singkirkan persona (topeng) Anda.

Bila Anda belum mampu menjadi seorang manusia dewa,

Setidaknya Anda tidak perlu menjelma menjadi seorang manusia hewan.

Bila Anda yakin bahwa Anda adalah orang yang bahagia dalam hidup Anda,

Maka semestinya Anda mengetahui dan memahami bahwa keheningan serta ketenangan meditatif merupakan simfoni terindah.

Bila Anda betul-betul tahu malu,

Maka mengapa Anda justru mempromosikan dan mengkampanyekan ideologi korup bernama penghapusan dosa, bahkan lewat pengeras suara, sekalipun Anda sadar betul hanya seorang pendosa yang membutuhkan iming-iming korup yang tercela dan ternoda demikian?

© Hak Cipta HERY SHIETRA.