Perbuatan Baik yang dapat Dipetik Langsung Manfaatnya Dikehidupan Sekarang

Buah dari Memberi yang Terlihat secara Langsung

Question: Apakah menanam karma baik, buahnya hanya dapat dipetik pada kehidupan mendatang setelah kita meninggal dunia dan terlahir kembali, tanpa dapat secara aktual membantu meningkatkan taraf hidup kita disaat kini juga?

EQ artinya Tahu Batas, Sadar Batasan, dan Mampu Membatasi Diri

EQ Tidak Ada Kaitannya dengan Intovert maupun Ekstrovert

Question: Apakah yang dimaksud dengan EQ (kecerdasan emosional,  emotional quotient), artinya pandai menyusun siasat dan licik dalam memanipulasi maupun mengeksploitasi orang lain tanpa orang lain tersebut menyadarinya?

SIMPLE IS BEAUTIFUL, Keindahan Dibalik Kesederhanaan dan Hidup Bersahaja

Semakin Banyak Kepemilikan, Semakin Terbuka Potensi Kerentanan Terluka dan Menderita

Memiliki sesuatu untuk bertahan hidup dan melangsungkan kehidupan, adalah hal yang positif karena produktif. Namun telah ternyata, tidak sedikit diantara kita yang seakan-akan “hidup untuk memiliki dan mengejar banyak kepemilikan”. Kita memang bebas memilih tujuan hidup kita. Akan tetapi memilih untuk terjerat oleh obsesi kita yang tidak pernah akan terpuaskan, sejatinya membuka pintu derita untuk diri kita sendiri. Berikut psikologi dasar seorang manusia, yang dapat Anda periksa kebenaran dan relevansinya dengan masing-masing dari pribadi kita sendiri : manusia selalu mendambakan segala sesuatunya yang tidak ia miliki, dan disaat bersamaan kurang menghargai terhadap apa yang telah ia miliki. Itulah sebabnya, obsesi tidak mengenal kata “akhir”, namun selalu “What next?”.

Sependek dan Sedangkal apakah IQ, EQ, maupun SQ Umat Kristiani / Nasrani?

PENEBUSAN DOSA, Ibarat “Minta Maaf Terlebih Dahulu, Sebelum Kemudian Berbuat Dosa / Jahat”

Dampak Fatal Dibalik Keyakinan yang Dibangun Diatas Pilar Rapuh Bernama DELUSI DIRI

Question: Selama ini umat nasrani bersikap seolah-olah kaum mereka paling superior, memiliki SQ setinggi langit, menjadi “polisi moral” yang berhak menghakimi pihak lainnya, merendahkan martabat maupun harkat kaum lain, meng-haram dan meng-kafir-kan golongan lain, ini itu disebut “haram” ataupun “halal”, berbicara besar perihal surga, neraka, Tuhan, dan ayat-ayat Kitab. Namun benarkah demikian, ataukah kesemua itu justru mencerminkan hal sebaliknya?

Ketika Agama Samawi Menguasai Seluruh Pikiran Penduduk Dunia : BERBONDONG-BONDONG PRODUKSI DOSA SEMBARI BERDELUSI YAKIN MASUK SURGA

Agama Samawi, BERKAH ataukah PETAKA bagi Dunia, Semesta, dan Kemanusiaan?

Question: Apa yang akan terjadi, bila seluruh penduduk dunia ini beragama samawi?

Kesuksesan adalah Urusan KERJA KERAS ataukah Faktor KEBERUNTUNGAN?

Yang Selamat dan Menang, adalah Orang yang BERUNTUNG

Bagaimana Cara Menciptakan KEBERUNTUNGAN, Itulah Pertanyaan Besarnya

Question: Bila orang zaman dulu, memandang bahwa kesuksesan adalah urusan “kerja keras”. Sekarang banyak berkembang pendapat bahwa untuk bisa sukses dan selamat ditengah persaingan dan kompetisi maupun keadaan ekonomi yang tidak sedang baik-baik saja, maka kita harus “kerja cerdas”. Sebenarnya maksudnya apa, yang dimaksud dengan “kerja cerdas” ini?

Kiat HIDUP SEDERHANA : Hidup secara Sederhana sebagai Momen Latihan Diri

Menyederhanakan Keingingan dan Obsesi, Hidup secara Sederhana menjadi Niscaya

Hidup secara sederhana, bukanlah tabu ataupun memalukan. Justru ketika kita mampu hidup secara sederhana, merupakan “seni hidup” itu sendiri. Ketika ekonomi global dan lokal mengalami fenomena riak-riak resesi, maka kita tidak perlu terobsesi mengutuk “gelap-gelitanya” keadaan ekonomi, akan tetapi mulai menghidupkan lampu pelita dengan berlatih hidup secara sederhana. Ditengah resesi ekonomi, mampu hidup secara sederhana merupakan adaptasi terbaik yang dapat kita lakukan, sebuah penyesuaian diri dalam rangka “survival of the fittest”. Semua orang mampu bergaya hidup mewah, ketika dirinya mengalami kemakmuran keuangan finansial. Namun, tidak semua orang sanggup untuk hidup secara sederhana ketika keadaan keuangannya mengalami kontraksi dan kejatuhan. Karenanya, hidup secara sederhana adalah “seni” itu sendiri. Tidak ada yang lebih menakutkan, ketika seseorang mengalami penurunan strata sosial, dari jutawan manjadi orang miskin. Sebaliknya, orang sederhana siap dalam setiap keadaan, apapun kondisi dan situasinya.