Sering kita jumpai klaim-klaim semisal : artis anu mualaf, dulu kristen lalu pindah ke muslim, atau dulu (ngakunya / KTP) Buddhist lalu pindah ke muslim / kristen, ataupun sebaliknya.
Pertanyaannya, SO WHAT gitu loh?
Mengungkap dan Memberdayakan Diri dengan Kekuatan Dibalik Tulisan & Karya Tulis. Membedah, Memetakan, dan Membangun Pikiran Lewat Kekuatan Kata serta Tulisan yang Menggugah serta Tidak Mainstream, Mereformasi Pikiran dan Daya Perspektif, SENITULIS.COM
Sering kita jumpai klaim-klaim semisal : artis anu mualaf, dulu kristen lalu pindah ke muslim, atau dulu (ngakunya / KTP) Buddhist lalu pindah ke muslim / kristen, ataupun sebaliknya.
Pertanyaannya, SO WHAT gitu loh?
Lempar batu, sembunyi tangan. Berani berbuat, namun tidak berani bertanggung-jawab—itu namanya PENGECUT alias PECUNDANG KEHIDUPAN.
Pernah
diberitakan, jurnalis meliput aksi persekusi yang dilakukan oleh kalangan
suporter sepakbola yang menganiaya suporter kesebelasan lainnya usai
pertandingan antar dua klub liga lokal.
Sang jurnalis kemudian diintimidasi oleh suporter yang melakukan aksi penganiayaan, bahwa jika sang jurnalis tidak menghapus rekaman video aksi mereka, maka sang jurnalis akan turut dianiaya.
Kita punya hak (asasi) untuk tidak diganggu, sekalipun oleh mereka yang mengatasnamakan kegiatan / ritual agama—terlebih oleh umat “AGAMA DOSA” yang justru mempromosikan PENGHAPUSAN DOSA (bagi PENDOSA, tentunya) alih-alih mengkampanyekan gaya hidup higienis dari kejahatan.
Kita
tidak perlu minta izin siapapun, untuk “TIDAK DIGANGGU”.
“TIDAK DIGANGGU”—terlebih “diganggu” oleh umat “AGAMA DOSA”—merupakan hak asasi manusia setiap individu.
Jika jadi orang jahat saja, masuk surga akibat dogma “PENGHAPUSAN / PENGAMPUNAN / PENEBUSAN DOSA” agama-agama samawi, maka buat apa berbuat baik ataupun menjadi orang baik?
Jika
jadi orang jahat saja, masuk surga berkat ideologi KORUP semacam “PENGHAPUSAN
DOSA” (abolition of sins), maka
mengapa tidak menjadi seorang PENJAHAT alias PENDOSA PECANDU “PENGHAPUSAN
DOSA”?
Pertanyaannya,
itu adalah “Agama SUCI” ataukah “Agama DOSA”?
BUNG, HANYA SEORANG PENDOSA YANG BUTUH PENGHAPUSAN DOSA!
Bagaimanakah, cara agama samawi membuat pemeluknya menjadi JAHAT?
Dogma
paling utama dari agama-agama samawi, ialah ideologi KORUP bernama “PENGHAPUSAN
/ PENGAMPUNAN / PENEBUSAN DOSA”—bagi PENDOSA, tentunya.
Bung,
hanya seorang PENDOSA yang butuh PENGHAPUSAN DOSA (abolition of sins) atau istilah sejenis lainnya.
Untuk apa bicara panjang lebar mengenai “ini dan itu HARAM”, “ini dan itu MAKSIAT”, “ini dan itu DILARANG”, tapi ujung-ujungnya MABUK dan KECANDUAN PENGHAPUSAN DOSA.
Agamais, namun semakin agamais justru kian tidak bermoral. Agamais tidak identik dengan moralis maupun humanis.
Saat
terjadi bencana alam kebakaran hebat di negara Barat, para Muslim yang berdemo
di Kedutaan Besar Amerika Serikat berkata lantang kepada jurnalis suatu media
yang meliput : “Itu adalah AZAB bagi
kafir!”
Namun, sang muslim lupa untuk bercermin : apakah negerinya sendiri, setiap tahunnya kekurangan musibah dan bencana alam?
Agama Kristiani, dibangun dari segala KEPALSUAN—alias “TIDAK OTENTIK”, dibuat-buat, mengada-ngada, kebohongan, dusta, ketidakbenaran, dan PALSU.
- Roma 3:7 Tetapi
jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa
aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?
- Paulus mengabarkan Yesus dengan kepalsuan : Filipi
1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab
bagaimanapun juga, Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun
dengan jujur. Tentang hal itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap
bersukacita,
- Ajaran Paulus bukan dari Tuhan : II Korintus 11:17
Apa yang aku katakan, aku
mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan,
melainkan sebagai seorang bodoh yang berkeyakinan, bahwa ia boleh
bermegah.
- Membenarkan penipuan dan kelicikan untuk
kepentingan hegemoni agama Kristen : Korintus 12:16 Baiklah, aku sendiri tidak merupakan suatu beban bagi kamu, tetapi
dalam kelicikanku aku telah menjerat kamu dengan tipu daya. [Corinthians 12:16 But be it so, I did not
burden you: nevertheless, being crafty, I caught you with guile.]
Itu merupakan “Kitab SUCI” ataukah “Kitab DOSA”?
Ajaran dan pemikiran umat kristiani begitu dangkal. Pertanyaan-pertanyaan dan pemikiran mereka ialah sebatas TETEK-BENGEK penuh OMONG KOSONG, yang tidak ada sangkut-paut ataupun kaitannya dengan kesucian, cara hidup baik dan mulia, menghindari perbuatan jahat yang tercela, maupun praktik latihan “pengendalian diri” (self-control).
Itu
wajar, mengingat umat kristen merupakan PENDOSA PENJILAT PECANDU “PENEBUSAN
DOSA”.
Bung, hanya seorang PENDOSA yang butuh iming-iming korup semacam “PENGAMPUNAN / PENEBUSAN DOSA” (abolition of sins).
Ada yang tahu, arti makna “NASIONALIS”?
“Nasionalis”,
bukan bermakna menjadi pendukung kesebelasan tim nasional saat Piala Dunia,
juga bukan menjadi “polisi moral” yang sibuk mengutuk dan menghakimi bangsa
lain—itu “nasionalis” yang sempit, dangkal, bila tidak dapat disebut sebagai “picik”.
“Nasionalis”
bermakna : tidak menyakiti, tidak merugikan, dan tidak melukai sesama anak
bangsa.
Sanggupkah Anda?